Kamis, 22 Maret 2012

Camilan, Labanya Nyammy

Disebuah mall di Surabaya kulihat ada beberapa toko yang membuka gerai camilan (kudapan), apa nggak rugi ya?, tanyaku dalam hati. Aku mencoba membeli sedikit camilan, sumpia (kue yang berbentuk seperti lumpia tapi besarnya setengah kelingking yang isinya abon udang) jadi pilihan utamaku. Disamping memang camilan kesukaan tapi ada niat terselubung, yaitu ingin sedikit interogasi si pemilik toko tersebut tentang bagaimana prospek dan bagaimana untung atau ruginya berjualan camilan seperti itu di Mall.

Ada dua orang pegawai cewek yang menunggu gerai tersebut mungkin satu melayani pembeli dan satunya kasir, sambil melihat-lihat beberapa camilan yang ditata dan ditempatkan di sebuah kotak kaca diatas meja kasir terdapat sebuah timbangan digital. Tanpa ragu sedikitpun aku menanyakan beberapa hal sama cewek yang membungkuskan camilanku :
* Mbak, mau nanya sedikit boleh nggak?, tanyaku
- Silahkan mas !!, jawab si cewek tadi
* Rame ya mbak tokonya?
- Lumayan mas, kalo hari libur kayak gini emang rame
* (wah, kayak jawaban tukang becak aja "LUMAYAN"), gerutuku dalam hati. mmmm yang beli biasanya anak-anak muda apa macem-macem sih?
- hhehe (sambil tersenyum mbaknya tadi menjawab), ya pasti anak muda lah pak, masak orang yang sudah tua makan ginian, bisa aja masnya ini.
* loh, kan yang ke Mall sini banyak mbak nggak hanya anak muda, orang tua-tua juga suka belanja kesini kan?
- iya sih tapi jarang sekali orang tua mampir kesini kecuali bawa anak-anaknya jalan-jalan.
* ooo gitu ya, sehari bisa nyampe' berapa pembeli mbak?
- kira-kira kalo rame gini bisa diatas 50 orang mas
* lha rata-rata belinya berapa kilo mbak?, (sambil sedikit gurau, nggak mungkin lah camilan gini orang beli sampai kiloan segala, hihihi)
- ya nggak mungkin lah sampai beli kiloan mas, paling juga 100 gr an belinya alias 1 ons
* ya tahu mbak, masak anak muda ke mall mau grosir camilan, hahaha. kira-kira omzetnya berapa sih mbak sehari kalo rame gini.

- kalo masalah omzet saya nggak tau mas yang tau mbak *&^%, sambil menunjuk temannya yang berjaga di kasir.
* boleh ya saya nanya sama mbak itu?
- boleh aja mas, wong tanya aja kok. Asal nggak macam-macam ya!!
* (dasarr, emangnya aku apaan goda-godain cewek) huhhh. misi mbak mau nanya-nanya dikit boleh?
= silahkan mas
* (senyumnya ramah banget, sampe' lupa yang mau tak tanyain), gini tadi ngobrol-ngobrol sama mbak yang bungkuskan camilan saya katanya mbak yang tau disini omset hariannya berapa?
= kalo omset harian sekitar, bentar mas (sambil buka-buka buku hariannya, eh buku penjualan harian maksudnya) rata-rata sampek 500 ribuan mas kalo rame kayak gini, dan kalo rame banget bisa mencapai 1 juta.
* wow, banyak tuh mbak omzet segitu kalo sehari.
= iya mas tapi kalo lagi sepi juga omset hariannya juga dikit banget.
* mohon maaf ya mbak tanya lebih jauh lagi, kalo dari omzet labanya berapa persen mbak?
= kalo itu saya nggak tau mas yang tau pemilik tokonya, soalnya tugas saya kan cuma menghitung dan mencatat hasil penjualan, kalo urusan kulakan itu urusan pemiliknya jadi saya nggak tau apa-apa mas.
* ooo, gitu ya. tapi kalo stoknya datang biasanya berapa hari sekali mbak?
= kalo rame terus kayak gini, bisa tiap hari kirim kesini mas untuk stok besoknya. tapi kalo sepi biasanya 4 - 6 hari sekali kirimnya.
* ya ya ya, okelah mbak saya trima kasih banyak mau ngobrol-ngobrol sama saya untuk saya jadikan informasi buat saya, terima kasih mbak.
= iya mas sama-sama.

Dengan membawa sedikit informasi dari penjual camilan tadi, dapat saya ambil secuil informasi bahwa bisnis camilan bukan hanya sekedar bisnis main-main. Kalo omzet segitu meskipun saat-saat ramai saja tentunya bayar kontrakan untuk gerai di mall bukanlah hal sulit, apalagi untuk bayar pegawai. Dan menurut beberapa sumber yang saya dapatkan, bisnis makanan biasanya mengambil profil rata-rata antara 40-50%. Kalo omzet segitu sehari bisnis camilan bisa menjadi bisnis yang diperhitungkan, itu dari satu gerai saja bayangkan jika memiliki beberapa gerai di tiap mall yang berbeda. woww, labanya nyammy juga ya bisnis camilan ini.

Salam Sukses,
Alkhann

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More